Pantun Sandiaga Uno Bikin Warga Kakaskasen Dua Bersemangat

195
Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Wakil Kota Tomohon Caroll Senduk dan Kepala OJK Winter Marbun di visitasi ADWI 2023 Kelurahan Kakaskasen Dua, Kota Tomohon, Rabu (8/8/2023). (foto: ist)

TOMOHON – Kelurahan Kakaskasen Dua, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara masuk 75 Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, dari total 4.573 desa wisata yang mendaftar.

Lurah Kakaskasen Dua, Meidi Simboh SH menyampaikan Luas wilayah kelurahan itu kurang lebih 200 hektar. Jumlah penduduk 4211 orang dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 1308.

“Kakaskasen Dua diapit dua gunung, Mahawu dan Lokon yang menjadi daya tarik,” terang Lurah.

Tahun ini, ada 75 desa wisata yang telah melalui proses kurasi akan dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Menparekraf mengunjungi Kakaskasen Dua, Rabu (8/8/2023). Sandiaga didampingi Wakil Kota Tomohon, Caroll Senduk bersama Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun dan Kadis Pariwisata Sulut Henry Kaitjili.

Menparekraf Sandiaga Uno dijamu tarian kabasaran disamping jamuan aneka kuliner khas Kota Tomohon.

“Insya Allah saya bersama dengan jajaran pimpinan di Kemenparekraf sementara melakukan visitasi, dan menyapa langsung masyarakat didampingi perwakilan dewan juri untuk langsung melakukan penilaian terhadap lima kategori ADWI 2023,” ujarnya.

Menarik, saling berbalas pantun pun mewarnai acara kunjungan Menparekraf.

“Jalan-jalan ke hutan eh banyak pohon. Pohonnya tinggi buahnya jarang. Sungguh gembira hati ini di Tomohon, kelihatannya Kakaskasen Dua calon pemenang,” tutur Sandiaga disambut riuh tepuk tangan warga.

Menparekraf Sandiaga juga mengimbau Kakaskasen Dua membuat akun Tik Tok agar lebih luas jangkauan promosi sebagai desa wisata.

“Jadi pesan saya bikin tik tok untuk memasarkan Kakaskasen Dua,” imbau Sandiaga.

ADWI 2023 diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia.

ADWI akan menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sehingga, ke depannya mengangkat desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia, serta berdaya saing global dan berkelanjutan.

Di sisi lain, dapat menjadi daya tarik pariwisata Indonesia sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut, sekaligus menstimulasi kolaborasi antar unsur pentahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) demi kemajuan desa wisata. (don)