Bintang Lari Australia Peter Bol Bebas dari Doping

238
Peter Bol. (foto: dok)

AUSTRALIA – Pelari 800m Peter Bol yang meraih ketenaran nasional di Olimpiade Tokyo, sempat terpuruk sejak dinyatakan positif EPO sintetis pada Januari.

Setelah penyelidikan panjang, pengawas olahraga Australia mengatakan pengujian baru terhadap sampel itu negatif.

Kasus Bol menghidupkan kembali keraguan atas pengujian EPO, mendorong Badan Anti-Doping Dunia untuk meninjau praktiknya.

“Saya telah dibebaskan. Itu adalah positif palsu seperti yang telah saya katakan selama ini,” kata Bol, Selasa 1 Agustus 2023.

Atlet berusia 29 tahun itu sebelumnya mengatakan bahwa tuduhan bahwa dia adalah seorang penipu narkoba mengubah hidupnya dan menghancurkan momentum atletiknya.

EPO atau erythropoietin adalah hormon alami. Namun ketika disuntikkan dalam bentuk sintetiknya.

EPO adalah bentuk doping darah yang digunakan oleh para atlet yang paling terkenal adalah Lance Armstrong untuk membantu stamina dan pemulihan.

Bol diberitahu bahwa dia telah gagal dalam tes narkoba di luar kompetisi untuk hormon pada bulan Januari, dan diskors sementara tidak dapat bersaing atau berlatih sambil menunggu hasil sampel cadangan.

Proses itu seharusnya dirahasiakan, tapi seminggu kemudian hasilnya bocor ke media. Sampel cadangannya kemudian memberikan hasil atipikal pada bulan Februari artinya tidak positif atau negatif.

Mengingat kelangkaan dua sampel yang tidak cocok, pelarangannya dicabut. Akan etapi penyelidikan SIA terus berlanjut.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, SIA mengatakan analisis lebih lanjut menghasilkan berbagai pendapat ahli pada sampel awal Bol. Tetapi pada akhirnya dilaporkan sebagai negatif.

Alhasil, agensi mengumumkan telah menutup kasus tersebut.

SIA yang telah dikritik oleh tim Bol dan media karena penanganannya atas masalah ini mengatakan pihaknya dan Atletik Australia selalu mematuhi proses yang disyaratkan, dan menekankan bahwa atlet di Australia harus percaya pada anti-doping.

Tetapi tes EPO itu sendiri juga dikritik para ahli mengatakan kepada BBC bahwa tes itu kurang tepat dibandingkan tes narkoba lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Anti-Doping Dunia mengatakan akan meninjau kembali prosedur EPO-nya.

“Meskipun kami tidak memiliki alasan untuk mempertanyakan validitas metode analitik yang digunakan untuk EPO rekombinan, Wada akan menilai proses peninjauan saat ini mengingat kekhasan kasus ini,” kata pernyataan tersebut.

Mr Bol menyambut ulasan tersebut, dengan mengatakan “tidak seorang pun boleh mengalami apa yang telah saya lalui tahun ini”. (cna)