MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven OE Kandouw menyatakan optimistis, bahwa tingkat kemiskinan ekstrem akan turun drastis pada tahun 2024 mendatang.
Bukan hal mudah, butuh usaha dan kerja keras dari kabupaten/kota yang catatan angka kemiskinannya tinggi.
Ia mengatakan saat ini, jumlah penduduk Sulut tercatat 2,6 juta, dengan tingkat kemiskinan pada 2021 tercatat 1,87 persen dan pada 2022 turun 1,03 persen. Sementara nasional, pada 2021 tercatat 2,14 persen dan 2,04 persen pada 2022.
Berdasarkan data tersebut, tingkat kemiskinan di Sulut berada di bawah nasional.
Menariknya, Kandouw menyatakan sangat takjub dengan progres kemiskinan di Cina yang saat ini, ada di level nol persen.
Ia berharap Sulut juga dapat mencapai level nol persen di tahun 2024 nanti.
Jumlah penduduk di Cina mencapai 1,45 miliar. Namun tahun ini kemiskinan di Cina adalah nol persen. Ini juga disampaikan PBB. Takjub, kaget sekaligus setengah tidak percaya.
“Kita kemiskinan ekstrem menyangkut masalah makanan, kesehatan, yang adalah kemiskinan absolut. Hal ini yang perlu dilakukan penanggulangan,” ungkap Kandouw pada Rapat Evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Lintas Sektor di Hotel Luwansa, Kamis (8/6/2023).
Sejumlah daerah yang saat ini mengalami tingkat kemiskinan ekstrem, yakni Kabupaten Minahasa Tenggara yang saat ini ada di angka 3,01 persen, Bolaang Mongondow Selatan 2,53 persen, Manado, 1,87 persen, Minahasa Utara 1,11 persen.
“Sebisanya kita upayakan di level nol,” pungkasnya. (don)