Gempa Besar Goyang Turki, Tewaskan 1.200 Orang Lebih

82
Petugas pertahanan sipil dan aparat keamanan mencari reruntuhan bangunan yang runtuh di Hama, Suriah pada 6 Februari 2023. (Foto: AP/Omar Sanadik)

ISTANBUL – Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) pagi.

Gempa tersebut meratakan bangunan serta menewaskan sedikitnya 1.200 orang saat mereka tidur. Getaran dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir.

“Di Turki, setidaknya 912 orang tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka,” kata Presiden Tayyip Erdogan.

“Itu adalah bencana terbesar di negara itu sejak 1939,” sambungnya.

Erdogan menambahkan bahwa 2.818 bangunan runtuh sebagai akibatnya.

Di Suriah, sedikitnya 326 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka.

Korban yang dilaporkan oleh media pemerintah diperkirakan hanya mencakup mereka yang tinggal di daerah yang dikuasai pemerintah.

Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, mengatakan kepada radio pro-pemerintah bahwa ini gempa terbesar yang tercatat dalam sejarah pusat gempa.

Gempa tersebut menyapu seluruh bagian kota-kota besar di wilayah yang dipenuhi jutaan orang yang melarikan diri dari perang saudara di Suriah dan konflik lainnya.

Penyelamatan terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.

Tayangan televisi menunjukkan orang-orang yang terkejut di Turki berdiri di atas salju dengan piyama mereka, menyaksikan penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.

Presiden Turki pun menyampaikan simpatinya dan mendesak persatuan nasional.

“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan paling sedikit,” cuit pemimpin Turki itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Washington sangat prihatin.

“Kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan,” kata Sullivan. (cna)