Batik Keke Lebih Keren, Punya 50 Motif Identik Daerah Nyiur Melambai

161
Batik keke saat tampil di salah satu kegiatan pameran di Sulawesi Utara. (dok)

MANADO – Baju batik merupakan salah satu pakaian yang sangat lengket dengan budaya Indonesia.

Cara pembuatan Batik beragam. Ada batik tulis dan batik cap. Pewarnaan Batik pun alami, terbuat dari tumbuh-tumbuhan.

Jaman sekarang ini juga sudah ada yang berasal dari pewarna tekstil.

Adalah Batik keke. Batik khas Sulawesi Utara memiliki berbagai motif keren. Ide pembuatan batik keke identik dengan ciri khas daerah nyiur melambai.

Batik Keke dengan keberagaman motif, warna dan modelnya membuat banyak orang kagum.

Kini, Batik Keke memiliki 50 motif seperti motif cengkih, kelapa, biji pala, rumah adat, hewan tarsius dan makanannya yaitu buah langusei, daun gedi, ikan purba coelacanth, ikan yang dilindungi ikan napoleon, ikan roa, ikan terbang yaitu ikan antoni, biota laut perairan teluk Manado.

Ada pula motif taman laut bunaken, biota laut perairan pulau lembe, ikan tuna, ikan cakalang dan kapal ikan tinutuan, dabu-dabu lilang, pisang goroho, hewan anoa dan daun sesewanua, bunga krisan, bunga lily, bunga anggrek kelapa phaius, bunga lantana, daun leilem dan bunganya.

Selain itu, motif batik keke mengambil ciri khas Bolaang Mongondow seperti tarian kabela, nenas, jagung pulo, bogani, gerobak sapi, kuda pacu, ayam sabung, tarian tumatenden, tarian maengket, tarian kabasaran, huruf kuno malesung, burung manguni, burung weris, dan burung taon.

Kreativitas mencari motif terus dilakukan sang owner batik keke.

Dengan mengembangkan ciri khas potensi Sulawesi Utara yang ada, dituangkan dalam bentuk gambar dan lukisan untuk batik cap dan batik tulis.

“Batik keke juga menciptakan selendang, kain untuk kebaya beserta selendang dan pashmina,” kata sang owner, Kamis  (15/05/2025).

Ada juga Aksesori lainnya lho. “Berupa tas, topi, dasi, perhiasan yang terbuat dari bahan batik keke,” jelasnya.

Karya tersebut dibuat seiring dengan perkembangan jaman, agar nilai budaya tidak punah dengan perkembangan globalisasi. (red)