KMPA TANSA Terus Peduli Lingkungan, Komitmen Menjaga Alam

104

MANADO – Kelompok Muda Pecinta Alam (KMPA) TANSA (Tindakan Antusias Simpati Alam) Sulawesi Utara (Sulut) terus menunjukkan konsistensinya dalam menanamkan kepedulian lingkungan kepada setiap kadernya.

Semangat itu kembali tercermin lewat aksi nyata para calon anggota KMPA Tansa angkatan XIX, yang diberi nama Otus Jolandae, dalam kegiatan bersih-bersih sungai di Kelurahan Buha pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Pala Angkatan XX Kmpa Tansa, Ignatius Tarontong, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas bersih-bersih, tetapi bagian dari proses pembentukan karakter dan pola pikir calon anggota dalam mencintai serta menjaga alam.

“Kami tidak hanya dibentuk melalui materi lapangan saat melakukan perjalanan alam. Sejak awal, kami ditanamkan pola berpikir untuk membuat program yang bermanfaat, khususnya dalam menjaga lingkungan, membangun kepedulian sosial, serta menumbuhkan solidaritas sesama pecinta alam,” ungkap Ignatius, yang akrab disapa Igna.

Dengan mengangkat tema “Menjaga Sungai, Menjaga Kehidupan”, kegiatan ini menjadi refleksi betapa pentingnya peran sungai bagi keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem.

“Air adalah sumber kehidupan. Di balik gemericik air sungai yang tenang, tersimpan peran besar dalam menjaga keseimbangan alam. Jika kita lengah dan membiarkan sungai tercemar, sesungguhnya kita sedang merusak masa depan kita sendiri. Maka dari itu, kesadaran dan kepedulian menjadi kunci,” tuturnya.

Lebih lanjut, Igna menjelaskan bahwa sungai merupakan rumah bagi ribuan makhluk hidup seperti ikan, udang, tumbuhan air, dan berbagai mikroorganisme yang semuanya bergantung pada kejernihan dan kestabilan air sungai.

“Ketika sampah plastik dan limbah kimia masuk ke sungai, ekosistem air terganggu. Banyak makhluk hidup akan mati, rantai makanan rusak, dan keseimbangan alam terancam,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta berhasil mengangkat sekitar empat trashbag penuh sampah, yang mayoritas berasal dari limbah rumah tangga.

“Jenis sampah yang kami temukan di antaranya kantong plastik, botol minuman, pakaian bekas, hingga kabel. Ini menjadi alarm bahwa kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih perlu ditingkatkan. Dan bagi kami, ini adalah langkah awal untuk terus menciptakan program-program peduli lingkungan di masa mendatang,” pungkasnya. (*/red)