Turnamen Grassroots 2025 Menginspirasi Generasi Penerus

168
Aditya Johanes Seliang menyerahkan trophy. (foto ivan)

SANGIHE – Lapangan Gesit Tahuna kembali hidup dengan gelora semangat anak-anak dalam ajang Turnamen Grassroots 2025 yang digelar pada Senin (14/4/2025).

Turnamen ini menjadi ruang ekspresi bagi bakat-bakat muda sepak bola dari empat sekolah dan klub: SSB Malahasa, Babat FC, Kipas FC, dan Youngshoot FC.

Bukan sekadar pertandingan, Turnamen Grassroots menjadi panggung bagi proses pembinaan karakter, disiplin, dan kebersamaan sejak usia dini.

Tiga kategori usia dipertandingkan: Kelompok Usia (KU) 6–9, KU 10–12, dan KU 13–16, masing-masing menampilkan permainan yang seru dan penuh antusiasme.

Pada kelompok usia 13–16 tahun, dominasi SSB Malahasa terlihat jelas. Tim B mereka keluar sebagai juara pertama, disusul oleh tim A di posisi kedua, sementara Kipas FC menempati peringkat ketiga.

Sementara itu, di KU 10–12, SSB Malahasa B kembali menunjukkan tajinya dengan meraih posisi teratas.

Babat FC menyusul sebagai runner-up, dan SSB Malahasa A berada di peringkat ketiga.

Untuk kelompok usia termuda, KU 6–9, SSB Malahasa A berhasil membawa pulang gelar juara, diikuti oleh rekan satu sekolah mereka, SSB Malahasa B, di posisi kedua.

Tak hanya tim, para pemain terbaik juga mendapat apresiasi khusus.

Berikut daftar pemain yang bersinar dalam turnamen ini:

KU 6–9

Top Skor: Shane Paparang (SSB Malahasa B) – 4 gol

Pemain Terbaik: Waroka A. Boham (SSB Malahasa B)

KU 10–12

Top Skor: Lim Ogelang (SSB Malahasa A) – 4 gol

Pemain Terbaik: Revald Metusala (Babat Junior FC)

KU 13–16

Top Skor: Etadio Waroka – 6 gol

Pemain Terbaik: Kardianto Alow (SSB Malahasa B)

Direktur SSB Malahasa, Aditya Johanes Seliang atau Ko Adi, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam terselenggaranya turnamen ini.

“Kami percaya bahwa sepak bola bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang proses yang membentuk karakter anak-anak. Terima kasih kepada semua pelatih, wasit, dan para orang tua yang terus mendukung dan hadir untuk anak-anak mereka,” ujar Ko Adi

Turnamen ini menjadi bukti nyata bahwa sepak bola dapat menjadi ruang pembelajaran yang menggembirakan, menumbuhkan rasa percaya diri, kerjasama, dan semangat sportivitas sejak usia dini.

“Semoga dari lapangan-lapangan kecil ini, tumbuh pemain-pemain hebat yang kelak mengangkat nama daerah di kancah yang lebih luas,” tutup Ko Adi.

Turnamen Grassroots 2025 bukan hanya tentang trofi atau skor akhir, melainkan tentang langkah awal menumbuhkan mimpi, karakter, dan harapan besar melalui sepak bola. (ivan)