MANADO – Sebanyak 215 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen ambil bagian dalam rutinitas religius, Ibadah Minggu (5/03/2023) yang dilaksanakan di Gereja Abigail Rutan Manado.
Pendeta Pelayanan utusan Sidone GMIM di Gereja Abigail, Pdt Olvy Zusane Wollah MTh menjadi Khadim dalam ibadah yang juga diikuti sejumlah petugas Rutan Kelas IIA Manado itu.
Dalam Khotbahnya, Pdt Olvy yang sudah hampir tujuh tahun mendedikasikan pelayanan di Gereja Abigail mengambil Firman Tuhan dari Yesaya 50, 4-11 dengan mengedepankan makna kata reaktif di Minggu Penghayatan pekan kedua itu.
‘’Tentu pemahaman reaktif adalah antibodi, virus yang menyerang tubuh, sementara dalam konteks sosial, reaktif merupakan kecenderungan, konotasi belum tentu jelas, banyak reaksi dan respon keliru, menyimpan dendam, akar pahit, tidak bisa mengendalikan diri,’’ ungkap Ibu dari Priscilla dan Frederik itu lagi.
Hal tersebut seperti yang dialami Nabi Yesaya yang tetap teguh pada ketaatannya pada Tuhan. Dan Yesaya bukan merupakan salah satu Hamba Tuhan yang reaktif.
‘’Firman yang disampaikan layak didengar agar tidak kembali terjerumus. Seperti menggunakan anggota tubuh tidak sembarangan menggunakan lidah. Telinga mendengar dengan baik, kepekaan agar tidak mudah memberontak. Itulah yang dilakukan Nabi Yesaya yang tidak pernah takut dan kuatir karena ada jaminan dari Tuhan.‘’
Di bagian akhir Khotbahnya, Pdt Olvy juga mengingatkan dalam agar dalam kehidupan ini jangan bersandar kepada sahabat, karena gampang dikecewakan namun tetap teguh.
‘’Mari belajar dari Nabi Yesaya, ia harus mengalami penderitaan yg amat perih karena menebus dosa manusia.’’
Komandan Regu Jaga, Arvin Salu menjelaskan bahwa seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah berjalan lancar dari awal hingga selesai. ‘’Tentu harapan kami firman yang dibawakan Ibu Pendeta memberikan vitamin yang ampuh buat WBP dalam menjalani proses hukum di tempat ini,’’ jelasnya. (*/den)