Ratusan WBP Rutan Manado Dibekali Pendidikan Teologi

101
Suasana ibadah WBP Rutan Kelas IIA Manado di Gereja Abigail.

MANADO – Gereja Abigail kompleks Rutan Kelas IIA Manado terus bergerak dinamis mewartakan berbagai agenda religius dalam menyentuh aspek keimanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) penganut Nasrani.

Selain pelaksanaan peribadatan yang nyaris tanpa henti, dibarengi topangan Tim Doa, Gereja Abigail naungan Pengurus Gereja, kini maju selangkah dengan menggulirkan Pendidikan Teologi.

Gereja Abigail menggandeng lembaga pendidikan misi beken kelas dunia, Grace Beyond Borders Seminary.

Institusi keagamaan ternama yang ber-home base di Wisconsin, Amerika Serikat itu resmi membuka Pendidikan Teologi sejak Jumat (17/02) buat ratusan WBP Nasrani Rutan Manado.

Kemudian dilanjutkan dalam beberapa sesi lewat pelajaran interaktif melalui teknologi digital di Gereja Abigail Rutan Manado.

Harapan mulia dari GBBS yang telah melebarkan sayapnya hingga Asia Tenggara, Papua Nugini hingga Afrika adalah mengembangkan orang-orang secara spiritual untuk memberi dampak bagi orang lain secara lokal dan di seluruh dunia.

Awal kehadiran mereka di Gereja Abigail Rutan Manado langsung mengutus Direktur GBBS Internasional asal Filipina, Dr. Mario Indino dan istri tercinta, Eugenie Hampp, Dosen Fandri Entiman Nae, SH, M.Th. Pdt. Jimmy Kumowal, S.Th dan ditopang tim lainnya.

Antusiasme terlihat dari wajah-wajah ratusan WBP baik yang berasal dari Blok Wanita dan Blok Pria saat ambil bagian di hari pembukaan dan berlanjut dengan sesi interaktif, Senin (20/2/2023) pagi.

‘’GBBS mengembangkan program pendidikan semi daring, sebuah pendekatan pembelajaran di mana siswa dapat mengakses pelajaran yang direkam dalam video, materi tertulis, dan sesi interaktif antara mahasiswa dan dosen.

“Kami juga membuat pendidikan teologi yang berkualitas lebih terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,’’ ujar Dr Mario Indino.

GBBS juga berkeinginan agar berita tentang kasih terbesar yang pernah ditunjukkan kepada manusia bahwa dengan percaya melalui kematian, penguburan, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus bagi dosa-dosa kita sebagai satu-satunya jalan keselamatan bagi siapa pun untuk diselamatkan dan akan membawa perubahan nyata dalam kehidupan manusia.

Tidak lupa GBBS mengucapkan terima kasih kepada Ka Rutan bersama jajarannya dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membuka dan menawarkan program-program teologi kepada WBP.

Seluruh rangkaian hajatan religius di Gereja Abigail Rutan Manado, ditopang penuh Ka Rutan Manado, Deny Fajariyanto lewat empat pejabat struktural di Rutan Manado yang juga menjadi Penanggungjawab Gereja Abigail, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Wahyono, Kasubsi Pengelolaan, Angelina Tololiu, Kasubsi Bimbingan Kerja Joutje Sinaulan dan Kepala Satuan Pengamanan Rutan, Rico Wendur. (*/fer)